Buku ini memperlihatkan, perempuan priyayi dan perempuan keluarga keraton di Jawa Tengah Selatan setidaknya sampai akhir perang Jawa (1825-1839) menikmati kesempatan bertindak atau mengambil inisiatif pribadi yang jauh lebih luas daripada saudari mereka yang hidup di akhir abad ke-19 di zaman RA Kartini (1879-1859). Jejak mereka bahkan menembus bidang yang dianggap sebagai dunia laki-laki (mili…