buku
Filsafat Ilmu: Mencari Makna tanpa Kata dan menstabilkan Tuhan dalam Nalar
Pengakuan bahwa ada Tuhan yang harus disembah bukanlah kepentingan Tuhan, tetapi melembaga menjadi suatu kesadaran kolektif manusia. Pengakuan akan eksistensi Tuhan di balik semua realitas materiil. "lahir" atau malah "dilahirkan" dalam narasi filosofis. Dalam nalar ini , hampir tidak ada satu entitas manusia pun yang merasa tidak perlu Tuhan. Setiap manusia selalu harus merasa yakin bahwa Tuhan mereka ada dan keberadaanNya harus dianggap benar-benar nyata. Namun karena nalar manusia -termasuk dalam merumuskan Tuhan- satu sama lain berbeda, maka rumusan dan wujud Tuhan pun pasti berbeda. Meskipun manusia sama-sama mengakui bahwa Tuhan itu Ada dan Tunggal, tetapi bagaimana yang Ada dan Tunggal itu dipersepsi, satu sama lain ternyata berbeda. Saat membaca buku ini, sejumlah pertanyaan substansif yang tudak lazim akan segera hadir dalam benak kita. Kemudian kita "dipaksa" merenungkan sesuatu yang dalam banyak kasus terkesan antah berantah, semisal menganalisis apa yang menjadi penyebab alam ini ada atau merenungkan turunnya Adam ke bumi, dan sejumlah pertanyaan serta renungan lain yang secara perlahan akan menyadarkan akal kita bahwa kehadiran Tuhan dalam kehidupan ini adalah kepentingan kita, bukan kepentingan Tuhan.
Tidak tersedia versi lain