e-jurnal
JIP "Jurnal Ilmiah Pgmi" : Analisis Kesulitan Belajar Membaca Permulaan Siswa Kelas II pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah Palembang
Kesulitan belajar membaca permulaan merupakan kesulitan belajar membaca pada anak tingkat sekolah dasar kelas II akhrinya terjadi pada siswa tertentu, oleh karena itu kesulitan belajar membaca permulaan lebih diperhatikan oleh guru bahasa Indonesia. Permasalahan dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar membaca permulaan siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesisa, dan faktor-fakor kesulitan belajar membaca permulaan siswa di kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah Palembang, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan belajar membaca permulaan siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesisa dan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesulitan membaca permulaan siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah Palembang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, informen penelitian ini adalah siswa kelas II.B. Ada pun alat pengumpulan data dalam penelitian ini berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Hasil penelitian ini adalah pertama, analisis kesulitan belajar membaca permulaan yang dialami siswa kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia adalah analisis kesulitan siswa mengeja huruf menjadi suku kata, analisis kesulitan siswa mengeja suku kata menjadi kata, dan analisis kesulitan siswa membedakan huruf b-d, p-q. Dan yang kedua faktor-fakor penyebab kesulitan belajar membaca permulaan siswa di kelas II.B pada mata pelajaran bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Munawariyah Palembang yaitu yang pertama faktor dari peserta didik itu sendiri yaitu faktor fisik, inteligensi, minat, motivasi, yang kedua faktor dari guru yaitu pengelolaan kelas yang kurang efektif, dan yang ketiga faktor dari keluarga yaitu kurangnya dukungan kepada anak di rumah.
Tidak tersedia versi lain