buku
Jalan Cinta Buya
Di masa demokrasi terpimpin, Buya Hamka adalah sosok yang kadang berbeda pendapat dengan Presiden Sukarno dan jug aberseberangan dengan kaum komunis. Melalui majalah Lentera, karyanya diserang habis. Berbulan-bulan lamanya ia hadapi hantaman orang yang tak sepaham dengannya. Dua tahun empat bulan, Buya Hamka hidup dalam penjara rezim Sukarno. Meski begitu ia tidak marah, ia juga tidak menghindari orang yang tidak ia sukai. Ia berprinsip bahwa dengan mengenal sesama yang berbeda, akan menemukan sudut pandang baru. Hamka adalah sosok ulama paripurna, moderat, teduh yang tidak mudah membuat gaduh. Tuturan dan pesan dakwahnya selalu menyejukkan. Figur ulama pembina bukan penghina, pendidik bukan pembidik, pengukuh bukan peruntuh. Sosok ulama yang bersahaja, tak terbeli, independen dan tak gemar mengobral fatwa. Beragam laku luhur inilah yang membuat ulama berdarah Minangkabau ini disegani semua golongan.
Tidak tersedia versi lain