buku
Muslim tanpa Masjid
'Generasi baru muslim telah lahir dari rahim sejarah, tanpa kehadiran sang ayah, tidak ditunggui saudara-saudaranya. Kelahirannya bahkan tidak terdengar oleh muslim yang lain'. Mereka adalah generasi baru yang kini bermekaran dalam satuan lain, seperti negara, bangsa, daerah, partai, ormas, kelas usaha, dsb. Pengetahuan agama mereka bukan dari lembaga konvensional seperti masjid, pesantren atau madrasah melainkan dari sumber anonim seperti kursus, seminar, buku, majalah, kaset, CD, VCD, internet, radio dan televisi. Banyak yang tercengang melihat fenomena ini. Seperti halnya banyak agamawan yang tidak sanggup melihat gejala modern sehingga gagal memahami makna kesenjangan struktural atau para pelaku KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) berjubah keshalihan. Berbagai kecenderungan baru Islam di Indonesia dewasa ini - termasuk lahirnya generasi muslim tanpa masjid - dieksplorasi secara tajam oleh Kuntowijoyo dengan suatu metode yang disebutnya strukturalisme transendental. Inilah jurus paling baru Kunto dalam memahami sekaligus menerapkan ajaran Islam dalam konteks kekinian.
Tidak tersedia versi lain